Jumat, 01 April 2011

Italia: Tak Ada Alasan Buka Garis Tempur Anti-Al-Qaida di Yaman

Menteri Luar Negeri Italia Franco Frattini, Senin, mengatakan ia tak melihat alasan untuk membuka front baru militer guna memerangi gerilyawan garis keras jaringan Al-Qaida di Yaman.
Ketika ditanya dalam acara televisi RAI 1 mengenai kemungkinan serangan AS terhadap pangkalan Al-Qaida di Yaman, Frattini mengatakan, “Saya tak percaya bahwa layak untuk membuka front baru militer di Yaman”.
Amerika Serikat akan mengadakan “konsultasi erat dan pencegahan dengan sekutunya” sebelum campur tangan secara militer di negeri tersebut, katanya.
Yaman telah meminta bantuan Barat untuk mengadapi gerilyawan garis keras di balik upaya yang gagal untuk meledakkan satu pesawat milik perusahaan penerbangan AS pada 25 Desember.
Frattini akan berada di Washington pada 25 Januari untuk mengadakan pembicaraan dengan timpalannya dari AS, Menlu Hillary Clinton.
Kedutaan Besar AS dan Inggris di Sana`a, Senin, tetap tutup untuk hari kedua sementara misi lain juga membatasi akses.
Prancis menyatakan negara tersebut “tak lagi memberi akses terbuka ke kompleks misi diplomatik kami”, sementara Jepang dan Belanda menghentikan layanan konsuler dan Italia menyatakan hanya akan menangani orang yang sudah membuat janji.
Sementara itu, Arab Saudi telah melakukan serangkaian serangan udara mematikan di perbatasannya dengan Yaman, sehingga menewaskan 16 warga sipil dan melukai 19 orang lagi, gerilyawan Syiah Yaman mengatakan, Senin.
Dalam satu dari 25 serangan yang dilancarkan Senin, enam warga sipil tewas dan enam warga lagi terluka, beberapa wanita dan anak termasuk di antara mereka, demikian pernyataan yang dikeluarkan oleh gerilyawan, yang Riyadh perangi sejak awal November.
SUMBER 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar